Kriteria Memilih Pasangan Hidup dalam Ajaran Islam

Dalam perspektif Islam, pasangan hidup tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap, tetapi juga sebagai teman sejati yang saling mendukung dalam mencapai keridhaan Allah.
ads

Memilih pasangan hidup merupakan sebuah komitmen jangka panjang yang perlu dipikirkan dengan seksama, karena hal ini berkaitan erat dengan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dalam perspektif Islam, pasangan hidup tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap, tetapi juga sebagai teman sejati yang saling mendukung dalam mencapai keridhaan Allah.

Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap Muslim untuk selektif dalam memilih pasangan yang sejalan dengan nilai-nilai Islam. Islam telah memberikan panduan serta kriteria yang jelas untuk memilih calon pasangan agar hubungan pernikahan dapat mendatangkan kebaikan dan berkah.

 

Empat Kriteria Pasangan Ideal dalam Islam

Menurut buku “Seri Fiqih Kehidupan 8: Pernikahan” karya Ahmad Sarwat, terdapat empat kriteria utama yang perlu dipertimbangkan saat memilih pasangan hidup.

Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk memilih pasangan berdasarkan empat aspek utama: harta, keturunan, kecantikan, dan agama.

Kriteria tersebut termaktub dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah RA, di mana Rasulullah SAW bersabda:

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعِ : لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرُ بِذَاتِ الدَيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

“Wanita dinikahi karena empat hal; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya engkau beruntung.” (HR Bukhari)

1. Harta

Mempertimbangkan harta saat memilih pasangan sering kali dianggap sebagai langkah praktis. Harta dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mencapai stabilitas ekonomi dalam keluarga. Ibnu Hajar menjelaskan dalam kitab Fath Al-Bari bahwa kriteria harta berkaitan dengan kesetaraan ekonomi antara pasangan.

2. Keturunan

Keturunan juga menjadi faktor penting dalam pemilihan pasangan. Memilih pasangan dari keluarga dengan latar belakang baik, seperti keturunan orang-orang saleh atau berpendidikan, dapat memberikan dampak positif. Keluarga yang baik biasanya mendukung pendidikan agama dan nilai-nilai positif bagi pasangannya.

3. Kecantikan

Rasulullah SAW juga menekankan bahwa kecantikan fisik bisa menjadi pertimbangan saat memilih pasangan. Islam memperbolehkan seseorang untuk memilih pasangan yang menarik secara fisik, karena hal ini dapat membawa kebahagiaan dalam hubungan. Namun, penting untuk diingat bahwa kecantikan tidak seharusnya menjadi kriteria utama jika tidak disertai dengan agama yang baik.

4. Agama

Kriteria paling utama adalah agama. Pasangan yang memiliki komitmen terhadap agama akan menjaga hubungan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dan membangun rumah tangga yang penuh berkah. Menikahi seseorang yang baik agamanya berarti memilih orang yang dapat membawa kita kepada kebaikan dan keselamatan di dunia maupun akhirat.

 

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah—meskipun kualitasnya dianggap lemah—namun tetap bisa dijadikan pelajaran selama tidak berkaitan dengan aqidah atau hukum (halal/haram), Rasulullah SAW bersabda:

لَا تَزَوَّجُوا النِّسَاءَ لِحُسْنِهِنَّ فَعَسَى حُسْنُهُنَّ أَنْ يُرْدِيَهُنَّ وَلَا تَزَوَّجُوهُنَّ لِأَمْوَالِهِنَّ فَعَسَى أَمْوَالُهُنَّ أَنْ تُطْغِيَهُنَّ وَلَكِنْ تَزَوَّجُوهُنَّ عَلَى الدِّينِ وَلَأَمَةٌ خَرْمَاءُ سَوْدَاءُ ذَاتُ دِينِ أَفْضَلُ

“Janganlah kalian menikahi perempuan hanya karena kecantikannya, karena bisa jadi kecantikannya itu merusak mereka. Jangan menikahi mereka hanya karena harta-harta mereka, karena bisa jadi harta-harta itu membuat mereka sesat. Nikahilah mereka berdasarkan agamanya; seorang budak perempuan berkulit hitam yang telinganya sobek tetapi memiliki agama adalah lebih utama.” (HR Ibnu Majah)

Anda belum terdaftar? Silahkan Register terlebih dahulu disini.

copyright mrbaceh.com @2023 | acehmarket.id

Cek Tanggal Pernikahan